AHLAN WA SAHLAN DI BLOG FADIL AL FAQIR

SEMOGA BERMANFAAT UNTUK ANDA SEMUA AMIIIN...

November 2018 ~ AHMAD FADIL DWI EFENDI
  • AHLAN WASAHLAN

    selamat datang di blog kami !, jangan lupa di like dan jangan lupa juga untuk berkunjung di lain hari ,kami pastikan anda akan mendapat dorprise dari kami*_*

HARUS DI BACA


Ketahuilah Di akhir zaman ini Sudah Banyak Orang2 Yang Menyepelekan Masalah Sholawat, Padahal Sholawat Adalah inti dari Ketinggian Mahabbah, Sholawat juga Merupakan Pelipur Lara Di kala Sedih, Sholawat Menjadi Sebab Doa Terangkat, Sholawat Juga Menjadi Syarat Syah Sholat kita.


Seroang Guru Di kala Di tanya Tentang Keutamaan Sebuah Sholawat, Maka Beliau Menjawab Keutamaan Shoawat Tidak Terhingga, Bahkan Malaikat Yang di tugaskan Oleh Allah SWT, Untuk Menghitung dari pada Sholawat Yang Di bacakan Oleh Umat Rasullulah SAW, Maka Para malaikat tidak Mampu Untuk Menghitungnya.
Apalagi Sholawat Yang Di bacakan dengan Rasa Mahabbah yg Begitu Dalam Keada Rasul SAW.

Firman Allah:
Sesungguhnya Allah dan MalaikatNya bersholawat pada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman bacalah sholawat dan salam pada Nabi saw dengan sesungguhnya. (al ahzab: 56)

Attaimi meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda:
Bacalah sholawat untukku, maka bacaan sholawatmu untukku itu menjadi penebus dosamu dan kesucian untuk dirimu, maka siapa membaca sholawat untukku satu kali, Allah bersholawat padanya sepuluh kali (ya’ni rahmat Allah akan turun padanya sepuluh kali lipat)


 Rasulullah saw bersabda:
Telah datang kepadaku utusan Tuhanku dan memberitaku: Siapa yang membaca sholawat untukmu dari umatmu satu kali, maka Allah akan mencatat untuknya sepuluh hasanat dan menghapus dari padanya sepuluh dosa dan dinaikkan sepuluh derajat dan dijawab atasnya sesuai dengan sholawatnya (HR Ahmad)

Siapa yang membaca sholawat untukku satu kali, Allah bersholawat untukknya sepuluh kali dan siapa yang membaca sholawat untukku sepuluh kali, Allah bersholawat untuknya seratus kali dan siapa yang bersholawat untukku seratus kali maka Allah menulis diantara kedua matanya kebebasan dari nifaq dan kebebasan dari neraka dan ditempatkan pada hari kiamat bersama orang-orang yang mati syahid (HR Atthabarani)

Perbanyaklah membaca sholawat untukku karena sholawatmu padaku itu menyebabkan pengampunan dosa-dosamu dan mintalah pada Allah untukku derajat wasilah, maka sesungguhnya wasilahku dihadapan Tuhan itu akan berupa syafa’at bagi kamu (HR Ibn Asaakir)

Ubay bin Ka’ab ra berkata:
Biasa Nabi saw jika bangun pada akhir malam berseru: Hai manusia ingatlah (berdzikirlah) pada Allah, kini telah tiba yang menggetarkan diikuti oleh berikutnya, telah tiba maut dengan segala serta mertanya telah datang maut dengan segala tanggungjawabnya (perhitungannya).

Ubay berkata: Ya Rasulallah saya banyak membaca sholawat untukmu, maka berapa bagian yang harus saya gunakan untuk membaca sholawat untukmu?

Jawab Nabi saw : sesukamu

Ubay berkata : seperempat

Jawab Nabi saw: sesukamu dan bila anda menambah dari itu maka akan lebih baik bagimu

Ubay berkata: separuh

Jawab Nabi saw: sesukamu dan bila anda menambah maka akan lebih baik untukmu

Ubay berkata : Jika sedemikian maka dua pertiga dari semua waktu aku gunakan untuk bersholawat padamu?

Jawab Nabi saw: sesukamu dan bila anda menambah maka akan lebih baik bagimu

Ubay berkata : Jika sedemikian maka semua waktuku akan saya gunakan untuk bersholawat padamu

Jawab Nabi saw: Jika anda berbuat sedemikian akan dicukupi semua kerisauan hatimu dan akan diampunkan semua dosa-dosamu (HR Attirmidzi)

Atthabarani meriwayatkan, Nabi saw bersabda:
Siapa yang mendengar namaku disebut lalu ia tidak membaca sholawat untukku maka ia akan salah jalan menuju surga (akan tersesat dari jalan surga)

Ibn Abi Aashim berkata, Nabi saw bersabda:
Sukakah saya beritahukan kepadamu orang yang amat bakhil (kikir)? Jawab sahabat :Baiklah ya Rasulallah. Maka sabda Nabi saw: orang yang mendengar namaku disebut orang didepannya lalu ia tidak membaca sholawat untukku, maka itu manusia yang sangat bakhil

Abu Bakar ra berkata:
Membaca sholawat pada Rasulullah saw lebih kuat untuk menghapus dosa dari pada air terhadap api dan mengucapkan salam pada Rasulullah saw lebih afdhal dari memerdekakan budak dan cinta pada Rasulullah saw lebih afdhal dari pada mengorbankan jiwa dan dari pada memukul dengan pedang fisabilillah (Annumairi dan Ibn Basykual)

Atthabarani berkata:
Siapa yang membaca “jazallahu anna muhammadan shalallahu alaihi wasalama bima huwa ahluhu” (semoga Allah membalas Nabi Muhammad saw sesuai dengan kedudukannya) maka akan melelehkan tujuh puluh malaikat seribu hari

Nabi saw bersabda:
Tiga macam orang yang akan mendapat naungan Allah azza wajjalla pada hari yang tiada naungan kecuali naungan Allah.
Maka ditanya: Siapakah mereka itu ya Rasulallah?
Jawab Nabi saw: Siapa yang meringankan kesukaran seorang dari umatku dan siapa yang menghidupkan sunahku dan siapa yang banyak membaca sholawat padaku (untukku)

Nabi saw bersabda:
Siapa yang membaca sholawat atasku dalam sebuah kitab, maka selalu malaikat memintakan ampun baginya selama namaku masih tercantum dalam kitab itu

Attaimi meriwayatkan dari Zainul Abidin berkata:
Tanda bahwa orang itu termasuk ahlussunnah bila ia banyak membaca sholawat terhadap Rasullullah saw

Ibnul Jauzi dalam kitab ‘salwatul ahzaan’ menyebut: bahwa nabi Adam as ketika ingin mendekati siti Hawwa (ya’ni bersetubuh) maka siti Hawwa minta seri kawin, lalu Adam as berdoa: Ya Rabbi apakah yang harus aku berikan padanya? Jawab Tuhan: Ya Adam bacalah sholawat untuk kekasihku Muhammad saw dua puluh kali. Maka dilaksanakan oleh Adam as

Ka’bul ahbaar berkata: Allah telah mewahyukan pada Nabi Musa as: Hai Musa sauakah engkau tidak merasakan haus pada hari kiamat? Jawab Musa: Ya. Maka firman Allah: Banyak-banyaklah membaca sholawat untuk Muhammad saw

Diriwayatkan ada seorang pendurhaka di Bani Israil, ketika ia mati dilempar oleh orang-orang karena sangat durhakanya, tiba-tiba Allah menurunkan wahyu kepada nabi Musa as: Mandikanlah dan sembahyangkanlah orang mati itu, karena Aku telah mengampunkan padanya. Nabi Musa bertanya: Karena apakah Tuhan ia mendapat pengampunanMu? JawabNya: Pada suatu hari ketika ia membaca taurat mememui nama Muhammad lalu ia membaca sholawat pada Muhammad saw maka diampunkan karena itu

Dalam kitab ‘syaraful musthafa’ ada keterangan Abu Said berkata:
Pada suatu malam ketika siti Aisyah menjahit diwaktu sahur, tiba-tiba hilang jarumnya sedang lampu mati, kemudian datang Nabi saw dan teranglah tempat itu dengan sinar Nabi saw sehingga mendapatkan kembali jarum,
maka berkata Aisyah ra: Alangkah terangnya wajahmu ya Rasulullah,
maka sabda Nabi saw: Celakalah orang yang tidak dapat melihat padaku.
Siti Aisyah bertanya: Siapakah yang tidak melihat wajahmu?
Jawab Nabi saw: Orang bakhil
Siti Aisyah berkata: siapakah yang bakhil itu?
Jawab Nabi saw: ialah orang yang tidak membaca sholawat jika mendengar namaku disebut orang

Dalam kitab ‘Alhilyah’ Abu Naiem meriwayatkan:
Ada seorang berjalan didepan Nabi saw dengan membawa rusa yang baru didapat dari memburu, tiba-tiba rusa itu berkata: Ya Rasulullah sesungguhnya aku mempunyai beberapa anak yang masih menetek dan mereka kini lapar, karena itu suruhlah orang ini melepaskan aku untuk meneteki anak-anakku, kemudian aku kembali. Nabi saw bertanya: jika anda tidak kembali bagaimana? Jawab rusa: jika aku tidak kembali maka Allah akan mengutuk padaku bagaikan orang yang mendengar namamu disebut padanya tiba-tiba ia tidak membaca sholawat padamu. Lalu Nabi saw menyuruh orang itu: lepaskan rusamu ini dan aku yang menjamin akan kembalinya rusamu ini. Kemudian pergilah rusa itu, kemudian ia kembali. Maka turunlah malaikat Jibril as dan berkata: Ya Muhammad, Allah menyampaikan salam padamu dan berfirman: Demi kemulyaan dan kebesaranKu, sungguh Aku lebih kasih pada umatmu lebih dari rahmat rusa itu terhadap anak-anaknya dan Aku akan mengembalikan mereka padamu sebagaimana kembalinya rusa itu kepadamu.

Alhafidh asysyaraji berkata:
semua dzikir tidak diterima kecuali dengan khusyu’ dan hadir hati kecuali sholawat Nabi saw, maka akan diterima meskipun tanpa khusyu’ dan hudhurul qalbi. Karena itu kata Abul Hasan Albakri seharusnya seorang jangan kurang membaca sholawat tiap hari dari lima ratus kali. Abu Thalib Almakki berkata dalam kitab ‘qutul qulub’: jangan kurang dari tiga ratus membaca sholawat tiap hari.

Memperbanyak membaca sholawat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad saw benar-benar dianjurkan.
Alhamdulillah yang menjadikan kita umat Muhammad saw

ALLAHUMMA SHALLI ALA MUHAMMAD ALLAHUMMA SHOLLI ALAIHI WASALLIM

Share:

SANG REMBULAN


Ya Rasulullah; Saat Ajal Menjemput Beliau
Kematian adalah muara kehidupan manusia dan akhir perjalanannya di dunia, tidak ada yang lolos dari lubang jarum kematian, besar dan kecil, tua dan muda, sehat dan sakit, laki-laki dan wanita, semua yang hidup pasti akan meneguk gelas kematian dan memasuki gerbangnya yang berat. Beratnya kematian bisa kita lihat dari sejarah kematian manusia yang terekam kepada kita, bagaimana calon mayit mengalami sakaratul maut yang jika dia bisa berlari darinya niscaya dia akan berlari, tetapi ke mana?

Berikut ini adalah sejarah yang terekam tentang kematian manusia terbaik, sayid para nabi dan rasul, Muhammad saw.

Pada saat tanda-tanda sakit mulai terlihat pada diri Rasulullah saw, beliau bersabda, "Aku ingin mengunjungi syuhada perang Uhud." Beliau berangkat dan berdiri di atas kubur mereka dan berkata, “Assalamu'alaikum wahai syuhada Uhud, kalian adalah orang-orang yang mendahului, kami, insya Allah, akan menyusul kalian dan aku pun insya Allah akan menyusul kalian."

Pulang dari sana Rasulullah saw menangis, mereka bertanya, "Apa yang membuatmu menangis ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Aku rindu kepada saudara-saudaraku." Mereka berkata, "Bukankah kami adalah saudara-saudaramu ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Bukan, kalian adalah sahabat-sahabatku. Adapun saudara-saudaraku, maka mereka adalah kaum yang datang sesudahku, mereka beriman kepadaku dan tidak melihatku."

Tiga hari sebelum wafat, sakit beliau mulai menguat. Waktu itu beliau menginap di rumah Maemunah, beliau bersabda, "Kumpulkan istri-istriku." Para istri berkumpul. Nabi saw bertanya kepada mereka, "Apakah kalian mengizinkanku menginap di rumah Aisyah?" Mereka menjawab, "Kami mengizinkanmu ya Rasulullah." Beliau hendak bangkit, tetapi tidak mampu. Maka datanglah Ali bin Abu Thalib dan Fadhl bin Abbas memapah Rasulullah dari rumah Maemunah ke rumah Aisyah.

Untuk pertama kali para sahabat melihat Nabi saw dipapah. Mereka berkumpul dan bertanya-tanya, "Ada apa dengan Rasulullah, ada apa dengan Rasulullah?" Orang-orang mulai berkumpul di masjid. Dan masjid pun penuh dengan para sahabat.

Nabi saw dibawa ke rumah Aisyah, beliau mulai berkeringat dan berkeringat. Aisyah berkata, "Aku belum pernah seumur-umur melihat orang berkeringat sederas ini." Lalu Aisyah memegang tangan Rasulullah dan mengusap keringat dengan tangan itu. Mengapa dengan tangan Rasulullah saw dan bukan dengan tangannya sendiri? Aisyah menjelaskan, "Tangan Rasulullah saw lebih baik dan lebih mulia dari tanganku. Karena itu aku mengusap keringatnya dengan tangannya dan bukan dengan tanganku." Ini merupakan penghormatan kepada Nabi saw.

Aisyah berkata, aku mendengarnya berkata, “La ilaha illallah, kematian mempunyai sekarat. La ilaha illallah, kematian mempunyai sekarat." Terdengar suara gaduh dari masjid. Nabi saw bertanya, "Ada apa?" Aisyah menjawab, "Orang-orang mengkhawatirkanmu ya Rasulullah." Nabi saw berkata, "Bawalah aku kepada mereka."

Beliau hendak berdiri tetapi tidak bisa, maka beliau disiram air tujuh kali agar sadar, selanjutnya beliau dibawa ke masjid ke atas mimbar. Inilah khutbah terakhir di mana beliau berkata, "Wahai manusia sepertinya kalian mengkhawatirkanku." Mereka menjawab, "Benar ya Rasulullah." Rasulullah saw bersabda, "Wahai manusia, dunia bukanlah pertemuan kalian denganku akan tetapi pertemuan kalian denganku adalah di telaga. Demi Allah seolah-olah diriku melihatnya dari tempat ini. wahai manusia, demi Allah bukan kemiskinan yang aku takutkan atas kalian, akan tetapi yang aku takutkan atas kalian adalah dunia. Kalian berlomba-lomba padanya sebagaimana orang-orang sebelum kalian juga berlomba-lomba padanya. Maka ia membinasakan kalian seperti ia telah membinasakan mereka."


Beliau melanjutkan, "Wahai manusia bertakwalah kepada Allah pada wanita aku mewasiatkan agar kalian berbaik-baik kepada wanita." Kemudian beliau melanjutkan, "Wahai manusia sesungguhnya seorang hamba diberi pilihan oleh Allah antara dunia dan apa yang ada di sisiNya maka dia memilih apa yang ada di sisiNya." Tidak seorang pun yang mengerti siapa hamba tersebut, padahal maksud Nabi saw adalah dirinya sendiri, kecuali Abu Bakar. Ketika Abu Bakar mendengar ucapan Rasulullah saw, dia tidak mampu menahan dirinya, tangisannya terdengar di seluruh masjid, dia memotong ucapan Rasulullah saw, "Ya Rasulullah, kami mengorbankan bapak-bapak kami untukmu, ya Rasulullah kami mengorbankan ibu-ibu kami untukmu, ya Rasulullah kami mengorbankan istri-istri kami untukmu, ya Rasulullah kami mengorbankan harta-harta kami untukmu." Abu Bakar mengulang-ulang ucapannya. Maka orang-orang melihatnya dengan kejengkelan, bagaimana dia berani memotong pembicaraan Rasulullah saw. Rasulullah saw meneruskan, "Wahai manusia, tidak seorang pun dari kalian yang memiliki jasa kepada kami kecuali kami telah membalasnya, kecuali Abu Bakar, aku tidak kuasa membalasnya, maka aku menyerahkannya kepada Allah Taala. Semua pintu ke masjid hendaknya ditutup kecuali pintu Abu Bakar, ia tidak ditutup untuk selama-lamanya."

Beliau dipapah pulang ke rumah. Datanglah Abdur Rahman bin Abu Bakar dengan siwak di tangannya. Aisyah berkata, "Dari pandangan kedua matanya aku mengerti bahwa beliau menginginkan siwak. Maka aku mengambil siwak dari tangan Abdur Rahman dan melunakkannya terlebih dahulu dengan mulutku, seterusnya aku berikan kepada Nabi saw. Jadi ludahku adalah sesuatu yang paling terakhir yang masuk ke dalam mulut Rasulullah saw."

Putri Rasulullah saw Fatimah datang, dia menangis, dia menangis karena dia terbiasa setiap kali datang kepada Nabi saw, Nabi saw berdiri menyambutnya dan mencium keningnya, akan tetapi kali ini Nabi saw tidak kuasa berdiri untuknya. Rasulullah saw berkata kepada Fatimah, "Mendekatlah kemari wahai Fatimah." Rasulullah saw berbisik kepadanya di telinganya, maka Fatimah menangis. Kemudian beliau berkata kepadanya untuk kedua kalinya, "Mendekatlah kemari ya Fatimah." Rasulullah saw berbisik kepadanya dan Fatimah tertawa. Setelah Rasulullah saw wafat, Fatimah ditanya tentang hal itu, maka dia menjawab, beliau berkata kepadaku, “Wahai Fatimah aku mati pada malam ini.” Maka aku menangis. Kemudian beliau berkata kepadaku, “Wahai Fatimah, kamu adalah keluargaku pertama yang menyusulku.” maka aku tertawa.

Lalu Nabi saw bersandar di dada Aisyah istrinya. Aisyah berkata, beliau mengangkat tangannya dan pandangannya ke langit, kedua bibirnya bergerak, yang terdengar oleh Aisyah adalah, “Bersama orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada` dan shalihin, ya Allah ampunilah aku dan rahmatilah aku, dan kembalikan aku kepada ar-Rafiq al-A’la, ya Allah ar-Rafiq al-A’la.” Kata terakhir terulang tiga kali dan tangannya luruh. Beliau berpulang.

Perisitwa besar ini terjadi di waktu dhuha pada hari Senin 12 Rabi’ul Awal tahun 11 H, usia beliau padsa saat itu enam puluh tiga tahun lebih empat hari.
Share:

fans berat

kiriman

kiriman(postingan)

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.