MAKALAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
“Konsep Agama Dalam Islam”

![]() |
|||||
![]() |
![]() |
||||
Dosen
Pembimbing : Bpk. Muhammad Ikhwan M.HI
Oleh :
AHMAD FADIL DWI EFENDI
ALFAN HOIRUL ANAM
BUSTANUL ARIFIN
Fakultas sains & teknologi
Teknologi informasi
Universitas ibrahimy
Tahun 2018
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................
Daftar Isi...........................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN.............................................................................
A.
Latar Belaang Masalah.........................................................................
B.
Tujuan Pembahasan.............................................................................
BAB II : PEMBAHASAN...............................................................................
A.
Pengertian Agama................................................................................
B.
Macam Agama.....................................................................................
C.
Sumber Ajaran Islam............................................................................
D.
Peran Agama Dalam Kehidupan Sehari-Hari......................................
BAB III : KESIMPULAN...............................................................................
BAB IV :DAFTAR PUSTAKA.......................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Konsep Agama
Dalam Islam ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
kami berterima kasih pada Bapak Muhammad Ikhwan M.HI selaku Dosen mata kuliah
Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai konsep beragama dalam era moderen saat ini. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah
sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda
demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang. Jazakumullahukhoiron.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Agama yang pada hakekatnya adalah keyakinan akan
adanya Tuhan yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, maka sangat
perlu dipahami secara seksama oleh setiap manusia.Dalam uraian ini akan
kemukakan pengertian agama, hubungan agama dengan manusia, manfa’at agama,
klasifikasi agama,dan agama Islam.Agama merupakan kebutuhan (fitrah) manusia.
Berbagai pendapat mengenai kefitrian agama ini dapat dikaji pada beberapa
pemikiran.
B. Tujuan
Pembahasan
Adapun tujuan dari
pembahasan ini ialah untuk memenuhi tugas yang dipercayakan oleh dosen
pembimbing kepada kami, selanjutnya pembahasanya mengenai tentang pengertian
agama, macam agama, sumber ajaran islam, dan peran agama dalam kehidupan
sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama
Secara
etimologis kata agama berasal dari bahasa sanskerta. Kata ini tersusun dari
kata A dan Gama. A yang berarti tidak dan sedangkan Gama berarti berjalan atau berubah. Jadi
agama berarti tidak berubah. Demikian juga menurut H. Muh. Said. sejalan
pendapat itu Harun Nasution juga mengemukakan, bahwa agama berasal dari bahasa
Sanskrit. Menurutnya, satu pendapay mengatakan bahwa kata itu
tersusun dari dua kata yaitu A = tidak, dan Gama = Pergi. Dengan
demikian agama berarti tidak pergi atau tetap di tempatnya.
K.H.
Taib Abdul Muin, juga memeberi pendapat bahwa kata agama berasal dari bahasa
sanskerta, yang mana A berarti tidak, dan Gama berarti kocar kacir. Jadi agama berarti
tidak kocar kacir, dalam artian agama itu teratur.
Sementara itu K.H.
Zainal Arifin Abbas dan Sidi Gazalba , berpendapat bahwa istilah
agama dan religi serta Al Din itu berbeda-beda antara satu dan
lainnya. Masing-masing mempunyai pengertian sendiri. Lebih jauh lagi, Gazalba
menjelaskan bahwa Al-din lebih luas pengertian nya dari pada pengertian agama
dan religi. Agama dan religi hanya berisi ajaran yang menyangkut
aspek hubungan antara manusia dan tuhan saja. Sedangkan al-din berisi dan
memuat ajaran yang mencakup aspek hubungan antara manusia dan tuhan dan
hubungan sesama manusia.
Sedangkan
secara istilah pengertian agama, tidak ada pengertian agama itu yang benar
benar memuaskan, oleh karena keragama agama itu sendiri. Sehubungan dengan itu
pengertian yang akan dibentangakan berikut ini adalah beberapa pendapat dari
pakar yang sudah barang tentu menurut sudut pandang mereka masing-masing. Beberapa defenisi
pengertian agama yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Frazer berpendapat
bahwa agama adalah sebagai perdamain atu tindakan mendamaikan dari kuasa-kuasa
atas kepada manusia yang mana dipercayai mengatur dan mengonrol alam raya dan
kehidupan manusia.
Kemudian
Malfijt mengemukakan bahwa agama adalah system interaksi kepercayaan dan
perbuatan yang didasarkan atas adapt-istiadat (kebudayaan) suatu masarakat yang
secara bersama-sama percaya kepada kuasa supernatural yang suci.
Sementara itu Taib
Thahir Abdul Mu’in mengemukakan pengertian agama sebagai suatu peraturan Tuhan
yang mendorong jiwa seseorang yang memepunyai akal untuk dengan kehendak dan
pilihannya sendidri mengikuti peraturan tersebut, guna mencapai kebahagiaan
hidup didunia dan di akhirat.
B. Macam
Agama
Agama yang ada di dunia ada dua jenis
yaitu:
1. Agama Samawi
Adalah agama yang turun dari langit
seperti majusi, yahudi, nasrani dam islam
2. Agama Ardhi
Adalah agama yang diciptakan oleh
manusia seperti budha, hindu, konghuchu
a. Agama
Hindu
Agama Hindu (Bahasa
Sanskerta: Sanātana Dharma "Kebenaran Abadi"), dan Vaidika-Dharma
("Pengetahuan Kebenaran"). Agama ini diperkirakan muncul antara tahun
3102 SM sampai 1300 SM dan merupakan agama tertua di dunia yang masih bertahan
hingga kini. Agama ini merupakan agama ketiga terbesar di dunia setelah agama
Kristen dan Islam Penganut agama Hindu sebagian besar terdapat di anak benua
India. Di sini terdapat sekitar 90% penganut agama ini. Agama ini pernah
tersebar di Asia Tenggara sampai kira-kira abad ke-15, lebih tepatnya pada masa
keruntuhan Majapahit.
Pada masa sekarang, mayoritas pemeluk
agama Hindu di Indonesia adalah masyarakat Bali, selain itu juga yang tersebar
di pulau Jawa,Lombok, Kalimantan (Suku Dayak Kaharingan), Sulawesi (Toraja dan
Bugis - Sidrap).
b. Agama
Buddha
Agama Buddha (Bahasa
Sansekerta berarti. Mereka yang Sadar, Yang mencapai pencerahan sejati. dari
perkataan Sansekerta: "Budh", untuk mengetahui) merupakan gelar
kepada individu yang menyadari potensi penuh mereka untuk memajukan diri dan
yang berkembang kesadarannya. Dalam penggunaan kontemporer, ia sering digunakan
untuk merujuk Siddharta Gautama, guru agama dan pendiri Agama Buddha (dianggap
"Buddha bagi waktu ini"). Dalam penggunaan lain, ia merupakan tarikan
dan contoh bagi manusia yang telah sadar.
Tiga jenis golongan Buddha adalah:
Samma-Sambuddha yang mendapat Kesadaran penuh tanpa guru, hanya dengan usaha
sendiri Pacceka-Buddha atau Pratyeka-Buddha yang menyerupai Samma-Sambuddha,
tetapi senantiasa diam dan menyimpan pencapaian Dharma pada diri sendiri.
Savaka-Buddha yang merupakan Arahat (pengikut kesadaran), tetapi mencapai tahap
Kesadaran dengan mendengar Dhamma.
Kitap Suci agama Buddha adalah
Tripitaka.
1. Vinaya Pittaka, isinya aturan-aturan
sangha untuk biksu atau biksuni.
2. Sutra Pittaka, isinya tentang wacana-wacana
Buddha.
3. Abhidharma Pittaka, isinya tentang
penjelasan sistematis atau ilmu
pengetahuan dari Buddha.
c. Agama
Kristen Katolik
Kata Katolik
sebenarnya bermakna "universal" atau "keseluruhan" atau
"umum" (dari ajektiva Bahasa Yunani (katholikos)) yang menggambarkan
sifat gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus. Setelah Reformasi Protestan
istilah Katolik atau 'Katolisisme kemudian secara spesifik menunjuk pada gereja
Katolik Roma untuk membedakan dengan Kristen Protestan yang dimulai oleh aksi protes
Martin Luther. Di Indonesia, pemerintah mengakui agama Kristen Protestan
(Kristen) dan Kristen Katolik (Katolik) sebagai agama yang terpisah meskipun
keduanya sebenarnya merupakan agama yang sama-sama berpusat pada Yesus Kristus,
akibatnya kata Katolik seringkali dianggap di luar/berbeda dengan Kristen.
Gereja Katolik Roma yang membawahi gereja Katolik seluruh dunia adalah sebuah
gereja Kristen yang berawal dari Yerusalem dan yang berada dalam kesatuan penuh
dengan keuskupan Romawi (penerus rasul Petrus, Paus pertama).
Gereja Katolik mengajarkan bahwa Yesus
Kristus menginstitusikan tujuh sakramen, tidak lebih dan tidak kurang, baik
menurut Kitab Suci maupun Tradisi Suci dan sejarah Gereja. Adapun sakramen yang
diakui oleh Gereja Katolik Roma sebagai berikut: Baptis Penguatan/Krisma,
Ekaristi, Pengakuan dosa, Pengurapan orang sakit, Imamat Pernikahan Dalam
ajaran Katolik, sakramen adalah berkat penyelamatan khusus yang oleh Yesus
Kristus diwariskan kepada gereja. Santo Agustinus menyebut sakramen sebagai
"tanda kelihatan dari rahmat Allah yang tidak kelihatan".
d. Agama
Kristen Protestan
Protestan adalah
sebuah mazhab dalam agama Kristen. Mazhab atau denominasi ini muncul setelah
protes Martin Luther pada tahun 1517 dengan 95 dalil nya.Kata Protestan sendiri
diaplikasikan kepada umat Kristen yang menolak ajaran maupun otoritas Gereja
Katolik. Aras Gereja Protestan Gereja Protestan di Indonesia terdiri dari
beberapa aras, yakni:
Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia
(PGI)
Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili
Indonesia (PGLII)
Persekutuan Gereja Pentakosta Indonesia
(PGPI)
Persekutuan Baptis Indonesia (PBI)
Persekutuan Gereja-Gereja Mandiri
Indonesia (PGMI) Bala Keselamatan (BK)
Kitabnya adalah Al-kitab.
e. Agama
Kong Hu Cu
Ajaran Konfusianisme
atau Kong Hu Cu (juga: Kong Fu Tze atau Konfusius) dalam bahasa Tionghoa,
istilah aslinya adalah Rujiao yang berarti agama dari orang-orang yang lembut
hati, terpelajar dan berbudi luhur. Agama Khonghucu juga mengajarkan tentang
bagaimana hubungan antar sesama manusia atau disebut "Ren Dao" dan
bagaimana kita melakukan hubungan dengan Sang Khalik/Pencipta alam semesta
(Tian Dao) yang disebut dengan istilah "Tian" atau "Shang
Di".
Berdasarkan kitab Zhong Yong agama
adalah bimbingan hidup karunia Tian/Tuhan Yang Maha Esa (Tian Shi) agar manusia
mampu membina diri hidup didalam Dao atau Jalan Suci, yakni "hidup
menegakkan Firman Tian yang mewujud sebagai Watak Sejati, hakikat
kemanusiaan". Hidup beragama berarti hidup beriman kepada Tian dan lurus
satya menegakkan firmanNya.
Ajaran falsafah ini diasaskan oleh Kong Hu Cu yang dilahirkan pada tahun 551 SM Chiang Tsai yang saat itu berusia 17 tahun. Seorang yang bijak sejak masih kecil dan terkenal dengan penyebaran ilmu-ilmu baru ketika berumur 32 tahun, Kong Hu Cu banyak menulis buku-buku moral, sejarah, kesusasteraan dan falsafah yang banyak diikuti oleh penganut ajaran ini. Beliau meninggal dunia pada tahun 479 SM.
Ajaran falsafah ini diasaskan oleh Kong Hu Cu yang dilahirkan pada tahun 551 SM Chiang Tsai yang saat itu berusia 17 tahun. Seorang yang bijak sejak masih kecil dan terkenal dengan penyebaran ilmu-ilmu baru ketika berumur 32 tahun, Kong Hu Cu banyak menulis buku-buku moral, sejarah, kesusasteraan dan falsafah yang banyak diikuti oleh penganut ajaran ini. Beliau meninggal dunia pada tahun 479 SM.
Mengangkat Kongcu Konfusius sebagai
salah satu nabi Menetapkan Litang (Gerbang Kebajikan) sebagai tempat ibadah
resmi, namun dikarenakan tidak
banyak akses ke litang, masyarakat
umumnya menganggap klenteng sebagai tempat ibadah umat Khonghucu.
Menetapkan Sishu Wujing sebagai kitab
suci resmi yang berisi :
1. Kitab Sanjak Suci = Shi Jing
2. Kitab Dokumen Sejarah = Shu Jing
3. Kitab Wahyu Perubahan = Yi Jing
4. Kitab Suci Kesusilaan = Li Jing
5. Kitab Chun-qiu = Chunqiu Jing
Menetapkan tahun baru Imlek, sebagai
hari raya keagamaan resmi
Kalender Imlek terbukti di buat oleh Nabi Khongcu (Konfusius). Nabi Khongcu mengambil sumbernya dari penangalan dinasti Xia (2200 SM) yang sudah di tata kembali oleh Nabi Khongcu.
Kalender Imlek terbukti di buat oleh Nabi Khongcu (Konfusius). Nabi Khongcu mengambil sumbernya dari penangalan dinasti Xia (2200 SM) yang sudah di tata kembali oleh Nabi Khongcu.
f. Agama
Islam
Islam (Arab:
al-islām,: "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani
satu Tuhan, yaitu Allah SWT. Agama ini termasuk agama Samawi (agama-agama yang
dipercaya oleh para pengikutnya diturunkan dari langit) dan termasuk dalam
golongan agama Ibrahim. Kata Islam merupakan penyataan kata nama yang berasal
dari akar triliteral s-l-m, dan didapat dari tata bahasa bahasa Arab Aslama, yaitu
bermaksud "untuk menerima, menyerah atau tunduk." Dengan demikian,
Islam berarti penerimaan dari dan penundukan kepada Tuhan, dan penganutnya
harus menunjukkan ini dengan menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya, dan
menghindari politheisme.
Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin ("dua kalimat persaksian"), yaitu "Laa ilaha illallah, Muhammadur Rasulullah" — yang berarti "Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah". Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, berarti ia sudah dapat dianggap sebagai seorang Muslim atau mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya).
Kaum Muslim percaya bahwa Allah mewahyukan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW, Penutup segala Nabi Allah (khataman-nabiyyin), dan menganggap bahwa al-Qur'an dan Sunnah (kata dan amalan Nabi Muhammad SAW) sebagai sumber fundamental Islam. Umat Islam juga meyakini Al-Qur'an sebagai kitab suci dan pedoman hidup mereka yang disampaikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantara Malaikat Jibril yang sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (QS al-Baqarah:2). Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan Al-Qur'an hingga akhir zaman.
Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin ("dua kalimat persaksian"), yaitu "Laa ilaha illallah, Muhammadur Rasulullah" — yang berarti "Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah". Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, berarti ia sudah dapat dianggap sebagai seorang Muslim atau mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya).
Kaum Muslim percaya bahwa Allah mewahyukan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW, Penutup segala Nabi Allah (khataman-nabiyyin), dan menganggap bahwa al-Qur'an dan Sunnah (kata dan amalan Nabi Muhammad SAW) sebagai sumber fundamental Islam. Umat Islam juga meyakini Al-Qur'an sebagai kitab suci dan pedoman hidup mereka yang disampaikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantara Malaikat Jibril yang sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (QS al-Baqarah:2). Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan Al-Qur'an hingga akhir zaman.
C. Sumber
Ajaran Islam
Agama Islam memiliki aturan–aturan sebagai tuntunan hidup kita baik dalam
berhubungan sosial dengan manusia (hablu minannas) dan hubungan dengan
sang khaliq Allah SWT (hablu minawallah) dan tuntunan itu kita kenal
dengan hukum Islam atau syariat Islam atau hukum Allah SWT. Sebelum kita lebih
jauh membahas mengenai sumber-sumber syariat Islam, terlebih dahulu kita harus
mengetahui definisi dari hukum dan hukum Islam atau syariat Islam. Hukum
artinya menetapkan sesuatu atas sesuatu atau meniadakannya. Menurut ulama usul
fikih, hukum adalah tuntunan Allah SWT (Alquran dan hadist) yang berkaitan
dengan perbuatan mukallaf (orang yang sudah balig dan berakal
sehat), baik berupa tuntutan, pemilihan, atau menjadikan sesuatu sebagai
syarat, penghalang, sah, batal, rukhsah (kemudahan) atau azimah.
Melalui penjelasan
singkat mengenai pengertian hukum tadi barulah kita mengerti pengertian hukum
Islam. Yang dimaksud sebagai sumber hukum Islam ialah segala sesuatu yang
dijadikan dasar, acuan, atau pedoman syariat Islam. Pada umumnya para ulama
fikih sependapat bahwa sumber utama hukum Islam adalah Alquran dan
hadist. Dalam sabdanya Rasulullah SAW bersabda,
“Aku tinggalkan bagi kalian dua hal yang
karenanya kalian tidak akan tersesat selamanya, selama kalian berpegang pada
keduanya, yaitu Kitab Allah (Alquran) dan sunahku (Hadis).” (H.R. Al Baihaqi)
dan disamping itu pula
para ulama fikih menjadikan ijtihad sebagai salah satu dasar hukum Islam,
setelah Alquran dan hadist.
Seluruh hukum produk manusia adalah bersifat subjektif, hal ini karena keterbatasan
manusia dalam ilmu pengetahuan yang diberikan Allah SWT mengenai kehidupan
dunia dan kecenderungan untuk menyimpang, serta menguntungkan penguasa pada
saat pembuatan hukum tersebut, sedangkan hukum Allah SWT adalah peraturan yang
lengkap dan sempurna serta sejalan dengan fitrah manusia.
Sumber ajaran Islam
dirumuskan dengan jelas oleh Rasulullah SAW, yakni terdiri dari tiga sumber,
yaitu kitabullah (Alquran), as- sunnah (hadist), dan ra’yu atau akal pikiran
manusia yang memenuhi syarat untuk berijtihad. Ketiga sumber ajaran ini
merupakan satu rangkaian kesatuan dengan urutan yang tidak boleh dibalik.
Sumber-sumber ajaran Islam ini dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu sumber
ajaran Islam yang primer (Al Qur’an & Al Hadist) dan sumber ajaran islam sekunder
(Ijtihad).
D. Peran
Agama Dalam Kehidupan Sehari-hari
Agama mempunyai
peraturan yang mutlak berlaku bagi segenap manusia dan bangsa, dalam semua
tempat dan waktu, yang dibuat oleh sang pencipta alam semesta sehingga
peraturan yang dibuat-Nya betul-betul adil. Secara terperinci agama memiliki
peranan yang bisa dilihat dari: aspek keagamaan (religius), kejiwaan
(psikologis), kemasyarakatan (sosiologis), hakikat kemanusiaan (human nature),
asal usulnya (antropologis) dan moral (ethics).
Namun apabila agama
dipahami sebatas apa yang tertulis dalam teks kitab suci, maka yang muncul
adalah pandangan keagamaan yang literalis, yang menolak sikap kritis terhadap
teks dan interpretasinya serta menegasikan perkembangan historis dan
sosiologis. Sebaliknya, jika bahasa agama dipahami bukan sekedar sebagai
explanative and descriptive language, tetapi juga syarat dengan performatif dan
expresif language, maka agama akan disikapi secara dinamis dan kontekstual
sesuai dengan persoalan dan kenyataan yang ada dalam kehidupan manusia yang
terus berkembang. Setiap agama memiliki watak transformatif, berusaha
menanamkan nilai baru dan mengganti nilai-nilai agama lama yang bertentangan
dengan ajaran agama.
Dari aspek religius,
agama menyadarkan manusia, siapa penciptanya. Faktor keimanan juga mempengaruhi
karena iman adalah dasar agama. Secara antropologis, agama memberitahukan
kepada manusia tentang siapa, dari mana, dan mau ke mana manusia. Dari segi
sosiologis, agama berusaha mengubah berbagai bentuk kegelapan, kebodohan,
kemiskinan dan keterbelakangan. Agama juga menghubungkan masalah ritual ibadah
dengan masalah sosial. Secara psikologis, agama bisa menenteramkan,
menenangkan, dan membahagiakan kehidupan jiwa seseorang. Dan secara moral,
agama menunjukkan tata nilai dan norma yang baik dan buruk, dan mendorong
manusia berperilaku baik (akhlaq mahmudah).
Fungsi agama juga
sebagai pencapai tujuan luhur manusia di dunia ini, yaitu cita-cita manusia
untuk mendapatkan kesejahteraan lahir dan batin. Dalam Al-Quran surat Thoha
ayat 117-119 disebutkan:
”Maka kami berkata: “Hai Adam,
Sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, Maka sekali-kali
janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu
menjadi celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak
akan telanjang. Dan Sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula)
akan ditimpa panas matahari di dalamnya”.
Pada ranah yang lebih
umum fungsi agama dalam kehidupan masyarakat adalah sebagai penguat solidaritas
masyarakat. Seperti yang diungkapkan Emile Durkheim sebagai sosiolog besar,
bahwa sarana-sarana keagamaan adalah lambang-lambang masyarakat, kesakralan
bersumber pada kekuatan yang dinyatakan berlaku oleh masyarakat secara
keseluruhan bagi setiap anggotanya, dan fungsinya adalah mempertahankan dan
memperkuat rasa solidaritas dan kewajiban sosial.
Dari segi pragmatisme,
seseorang menganut suatu agama adalah disebabkan oleh fungsinya. Bagi
kebanyakan orang, agama itu berfungsi untuk menjaga kebahagiaan hidup. Tetapi
dari segi sains sosial, fungsi agama mempunyai dimensi yang lain seperti apa
yang diuraikan di bawah ini:
1. Memberi pandangan
dunia kepada satu-satu budaya manusia.
Agama dikatakan
memberi pandangan dunia kepada manusia karena ia senantiasa memberi penerangan
kepada dunia (secara keseluruhan), dan juga kedudukan manusia di dalam dunia.
Penerangan dalam masalah ini sebenarnya sulit dicapai melalui indra manusia,
melainkan sedikit penerangan daripada falsafah. Contohnya, agama Islam menerangkan
kepada umatnya bahwa dunia adalah ciptaan Allah dan setiap manusia harus
menaati Allah.
2. Menjawab berbagai
pertanyaan yang tidak mampu dijawab oleh manusia.
Sebagian pertanyaan
yang senantiasa ditanya oleh manusia merupakan pertanyaan yang tidak terjawab
oleh akal manusia sendiri. Contohnya pertanyaan kehidupan setelah mati, tujuan
hidup, soal nasib dan sebagainya. Bagi kebanyakan manusia,
pertanyaan-pertanyaan ini sangat menarik dan perlu untuk menjawabnya. Maka,
agama itulah fungsinya untuk menjawab soalan-soalan ini.
3. Memainkan fungsi
peranan sosial.
Agama merupakan satu
faktor dalam pembentukan kelompok manusia. Ini adalah karena sistem agama
menimbulkan keseragaman bukan saja kepercayaan yang sama, melainkan tingkah
laku, pandangan dunia dan nilai yang sama.
4. Memberi rasa
emitraan kepada sesuatu kelompok manusia.
Kebanyakan agama di
dunia ini menyarankan kepada kebaikan. Dalam ajaran agama sendiri sebenarnya
telah menggariskan kode etika yang wajib dilakukan oleh penganutnya. Maka ini
dikatakan agama memainkan fungsi peranan sosial.
BAB III
KESIMPULAN
Secara
etimologis kata agama berasal dari bahasa sanskerta. Kata ini tersusun dari
kata A dan Gama. A yang berarti tidak dan sedangkan Gama berarti berjalan atau berubah. Jadi
agama berarti tidak berubah. Sedangkan secara
istilah pengertian agama, tidak ada pengertian agama itu yang benar benar
memuaskan, oleh karena keragama agama itu sendiri.
Agama yang ada di dunia ada dua jenis
yaitu:
1. Agama
Samawi
Adalah agama yang
turun dari langit seperti majusi, yahudi, nasrani dam islam
2. Agama Ardhi
Adalah agama yang
diciptakan oleh manusia seperti budha, hindu, konghuchu
Sumber ajaran Islam
dirumuskan dengan jelas oleh Rasulullah SAW, yakni terdiri dari tiga sumber,
yaitu kitabullah (Alquran), as- sunnah (hadist), dan ra’yu atau akal pikiran
manusia yang memenuhi syarat untuk berijtihad. Ketiga sumber ajaran ini
merupakan satu rangkaian kesatuan dengan urutan yang tidak boleh dibalik.
Sumber ajaran Islam
dirumuskan dengan jelas oleh Rasulullah SAW, yakni terdiri dari tiga sumber,
yaitu kitabullah (Alquran), as- sunnah (hadist), dan ra’yu atau akal pikiran
manusia yang memenuhi syarat untuk berijtihad. Ketiga sumber ajaran ini
merupakan satu rangkaian kesatuan dengan urutan yang tidak boleh dibalik.
a. Memberi
pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia.
b. Menjawab
berbagai pertanyaan yang tidak mampu dijawab oleh manusia.
c. Memainkan
fungsi peranan sosial.
d. Memberi
rasa emitraan kepada sesuatu kelompok manusia.
Kebanyakan agama di
dunia ini menyarankan kepada kebaikan. Dalam ajaran agama sendiri sebenarnya
telah menggariskan kode etika yang wajib dilakukan oleh penganutnya. Maka ini
dikatakan agama memainkan fungsi peranan sosial.
BAB IV
Daftar pustaka
Rukhmy12.blogspot.com/2017/03/tugas-pai-konsep-agama-dalam-islam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar