Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo adalah salah satu pesantren terbesar di Jawa Timur. Pesantren ini didirikan oleh Kyai Syamsul Arifin pada tahun 1908. Pesantren ini berjarak 34 KM (50 menit) dari arah Kabupaten Situbondo dan 55 KM (1 jam, 13 menit) dari pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Selain pengajaran ilmu-ilmu kitab-kitab klasik, pada tahun 1978 dibuka Sekolah Menengah Pertama, Universitas Ibrahimy (sekarang Institut Agama Islam Ibrahimy) tahun 1968 dan membuka Ma’had Aly pada tahun 1990 sebagai ikhtiar mengatasi kelangkaan ahli Fiqh
Sejarah Singkat
Kiai Syamsul Arifin bersama putranya, As’ad dan beberapa orang santri yang menyertai dari Madura, pada tahun 1328 H / 1908 M, membabat dan merambah hutan dusun Sukorejo desa Sumberejo kecamatan Banyuputih kabupaten Situbondo untuk didirikan sebuah pesantren dan perkampungan. Sejak tahun 1914, pesantren berkembang bersamaan dengan datangnya para santri dari wilayah sekitar Karesidenan Besuki. Tahun itu pula kemudian ditetapkan sebagai tahun berdirinya Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah.
Pada masa perjuangan kemerdekaan, Pesantren Sukorejo tidak hanya menjadi pusat belajar, tapi juga sebagai pusat perjuangan kemerdekaan. Para pejuang banyak ditampung di pesantren, sekaligus sebagai markas penyusunan strategi melawan penjajah. Hal ini dikukuhkan dengan penobatan KHR. As'ad Samsul Arifin dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional.
Proses pembelajaran pada masa awal pesantren dilaksanakan melalui sistem sorogan dan bandongan, hingga kemudian Kiai As’ad pada tahun 1928 memperkenalkan dan mengembangkan sistem pembelajaran klasikal dengan didirikannya berbagai lembaga pendidikan, seperti Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah, SD, SLTP, SLTA sampai perguruan tinggi.
Dalam upaya memberikan kontribusi terhadap pendidikan yang sesuai kebutuhan zaman, berbagai lembaga pendidikan kejuruan dan keahlian pun didirikan, seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Lembaga Kader Ahli Fiqh Ma’had Aly dan Madrasatul Qur’an sebagai lembaga kajian dan pendalaman ilmu-ilmu Al Qur’an. Lembaga-lembaga informal seperti kursus dan pelatihan juga turut mewarnai perkembangannya.
Urutan Pengasuh
KHR. Syamsul Arifin (1908 – 1951)
KHR. As’ad Syamsul Arifin (1951 – 1990)
KHR. Fawaid As’ad (1990 – 2012)
KHR. Ach. Azaim Ibrahimy (2012 – sekarang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar